Ternyata kebanyakan hidup seseorang masih di perbudak oleh lingkungan.
Ketika kita masih bayi, kita begitu bebas berekspresi, kita begitu berani untuk menjadi diri sendiri dan sama sekali tidak memperdulikan apa yang di katakan oleh lingkungan kita. Namun ketika kita bertumbuh dewasa kita merasa takut untuk berekspresi, takut untuk menjadi diri sendiri. Mengapa demikian??? Karena apa yang di sampaikan oleh lingkungan kita itu lebih banyak menakuti dari pada mendukung kita. Seperti: jangan mimpi yang tinggi-tinggi nanti jatuh sakit, jangan aneh-aneh hiduplah seperti orang pada umumnya, ngacalah karena kamu tidak pantas bisa meraih impianmu, impianmu itu tidak realistis, dan kalimat-kalimat lain yang membuat gemeeeees sekali….
Sekarang keputusan ada pada diri Anda sendiri, mau hidup seperti benar-benar seperti yang Anda inginkan yaitu menjadi diri Anda sendiri, atau Anda memilih hidup menjadi budak lingkungan. Jika Anda memilih hidup menjadi diri sendiri yang sangat bebas berekspresi, berani mencipta karya-karya baru, maka yang Anda dapatkan adalah kepuasan hidup, dan kebahagiaan hidup, dan Anda bisa merasakan hidup yang seutuhnya. Namun jika Anda memilih hidup menjadi budak lingkungan, Anda seperti hidup di dalam sangkar yaitu bergerak terus namun tidak kemana-mana hanya di tempat saja, hanya capek dan frustasi yang Anda dapatkan.
Ingatlah bahwa Anda itu sudah di ciptakan sempurna oleh Tuhan, kalau Anda masih hidup menjadi budak lingkungan itu sama halnya Anda tidak mensyukuri nikmat yang telah Tuhan berikan kepada Anda yaitu kesempurnaan Anda itu sendiri. Semua sudah lengkap ada di dalam diri Anda yaitu suatu potensi yang luarbiasa dahsyat jika Anda mau menyadarinya. Coba sekarang Anda lihat bahwa perkembangan teknologi sekarang itu sungguh luarbiasa, seperti handphone yang kecanggihannya sekarang sungguh mengagumkan. Sebuah handphone bisa secanggih itu karena berkat orang-orang yang berani berekspresi dan memaksimalkan apa yang ada di dalam dirinya sendiri. Mereka tidak perduli apa yang di katakan oleh lingkungannya. Mereka terus berekspresi, berkarya yang ahirnya karya dia melahirkan produk-produk yang berkualitas dan mengagumkan.
Ada juga yang bilang bahwa orang bisa sukses itu kerana factor keberuntungan saja. Ya memang orang bisa sukses itu karena factor keberuntungan. Namun tolong di catat baik-baik ya… keberuntungan itu bisa Anda ciptakan, keberuntungan itu bisa Anda ciptakan sendiri secara berulang-ulang. Anda tahu Sylvester Stalline? Dia adalah seoarang actor, sutradara dan penulis naskah film Amerika Serikat. Dia di lahirkan dari keluarga yang tidak cukup memiliki uang, sebuah pukulan dari temannya membuat dia mengalami kalainan saraf di bagian mukanya. Membuat sisi kanan wajahnya menjadi tidak normal sehingga mengakibatkan gagap dalam berbicara.
Namun Sylvester Stalline bermimpi menjadi actor dan memberi inspirasi bagi berjuta-juta orang melalui film-filmnya. Dia benar-benar komitmen untuk bisa menjadi seoarang actor film. Pada suatu ketika dia melakukan pendaftaran pada sebuah sekolah acting dan melakukan audisi. Apa yang dia dapat, dengan aktingnya yang kaku dan gaya bicaranya yang gagap Sylvester Stalline selalu di tolak pada peran apapun yang di inginkan, dan keluarganya sendiripun tidak mendukung atas apa yang menjadi impiannya tersebut yaitu menjadi seoarang actor film, istri Sylvester Stalline menyuruh dia untuk berhenti dan meninggalkan impian bodohnya dan mencari pekerjaan lain yang bisa menghasilkan uang, Sylvester Stalline menjawab “Jika saya mendapat pekerjaan lain, saya akan kehilangan satu-satunya hal yang penting dalam hidup saya, bila saya berhenti berusaha dan bekerja di bidang lain, berarti saya menjual mimpi saya”.
Karena lingkungannya tidak mendukung dia untuk menjadi seorang actor film, ahirnya Sylvester Stalline mulai menulis naskah film seendiri yaitu sebuah naskah film Rocky. Film Rocky dia luncurkan dan mencapai box affice, film ini mampu menghasilkan uang $171 juta dan di nominasikan untuk sepuluh academy awards. Dengan cepat Sylvester Stalline melesat menjadi terkenal sebagai bintang laga. Tawaran menjadi actor film terus berdatangan kepada dia, seperti: First Blood, Rambo dan sekuel Rocky. Seoarang Sylvester Stalline bisa sukses menjadi actor film, sutradara dan penulis naskah film karena dia tahu bahwa dirinya itu sempurna, dan kesempurnaannya dia maksimalkan dengan sebaik-baiknya yang ahirnya dia sukses di dunia perfilm man.
Tujuan saya menulis artikal ini bukan menyuruh atau memotivasi Anda untuk menjadi Sylvester Stalline, tapi hanya sekedar mengingatkan bahwa Anda itu sempurna, Anda bisa melakukan dan meraih semua yang Anda impikan dengan mudah. Jadi tugas Anda sekarang adalah berfikirlah….merenunglah… sehingga Anda menyadari bahwa ada potensi luarbiasa yang sudah terinstall di dalam diri Anda yaitu PIKIRAN ANDA. Maka jadilah manusia seutuhnya dengan memahami dan memaksimalkan pikiran Anda dengan sebaik-baiknya. “NASIPMU TERGNTUNG DENGAN DIRIMU SENDIRI”. Rubahlah dirimu….Rubahlah pikiranmu…. Maka dunia sekitarmu pasti ikut berubah...lingkungan sekitarmu pasti juga berubah mendukungmu.
ALI MA’RUF